|
Diduga Terbitkan SKT di Kawasan Hutan Lindung, Warga Desak APH Periksa Kades Kesuma Pangkalan Kuras Pelalawan
Rabu, 2 Juli 2025 | 13:27:35 |
---|
|
Diduga Dianiaya Saat Urus Surat Tanah, Warga Pangkalan Kerinci Laporkan Oknum Security BPN ke Polisi
Senin, 14 Juli 2025 | 13:36:01 |
---|
|
Plafon Gedung Pustaka Pelalawan Ambruk Sebelum Diresmikan, Proyek Miliaran Diduga Sarat Kecurangan
Senin, 7 Juli 2025 | 21:18:08 |
---|
|
KASUS TNTN: Usai Diperiksa, Kades LKB dan Bukit Kesuma ''Kabur'' dari Kejaran Wartawan di Kantor Kejari Pelalawan
Rabu, 25 Juni 2025 | 18:49:13 |
---|
|
Kecelakaan Kerja di APR, Nanda Dipulangkan Dalam Peti Mati, Isteri Shock dan Terkulai Lemas
Minggu, 22 Juni 2025 | 07:30:23 |
---|
|
Diduga Tampung TBS Ilegal dari TNTN, Satgas PKH Diminta Periksa Direktur PT PSJ dan Agrita Sari
Selasa, 8 Juli 2025 | 18:45:34 |
---|
JAKARTA - Permintaan Presiden RI Prabowo Subianto kepada para Ketua Umum Partai Politik agar mengubah sistem pemilu di Indonesia yang dinilai terlalu mahal mendapat dukungan dari Senator asal Jawa Timur AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
LaNyalla sendiri sudah menyampaikan pandangan itu secara resmi saat pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR dan DPD di Senayan, 16 Agustus 2023. Menurutnya, Indonesia harus kembali menjalankan sistem bernegara sesuai rumusan pendiri bangsa. MPR harus kembali menjadi lembaga tertinggi negara.
“Saya 100 persen mendukung apa yang disampaikan Presiden. Kita harus kembali menjalankan sistem bernegara sesuai rumusan pendiri bangsa. Adapun penyempurnaan terhadap sistem asli Indonesia, yang tertuang di UUD 1945 naskah 18 Agustus 1945, dapat dilakukan dengan addendum. Bukan mengganti sistem,” tukas Ketua DPD RI ke-5 itu, Jumat (13/12/2024).
Ditambahkan LaNyalla, Kementerian Keuangan secara resmi menyatakan bahwa APBN tahun 2024 tekor Rp.400 triliun lebih. Salah satunya, lanjut LaNyalla, pasti tergerus oleh biaya pemilu dan pilkada di tahun 2024 ini, selain untuk percepatan pembangunan IKN dan besarnya bansos karena kemiskinan.
Masih kata LaNyalla, sistem politik yang mahal akan melahirkan high-class economy, atau para bandar pembiaya politik, yang pada akhirnya akan mendikte kebijakan dan sistem politik suatu negara. Ini tentu tidak sehat, karena akan melahirkan ketidakadilan, karena Republik ini seperti dikuasai segelintir orang, dan itu merusak kohesi bangsa.
“Pak Prabowo sendiri dalam bukunya Indonesia Paradoks Indonesia dan Solusinya, mengatakan angka gini ratio 0,36 adalah ketimpangan kekayaan yang besar. Ketimpangan yang berbahaya. Ketidakadilan ekonomi ini jika dipantik dengan tepat dapat memicu konflik sosial, huru hara dan perang saudara yang berkepanjangan,” tandasnya mengutip buku tulisan Prabowo Subianto itu.
Jadi, sambung LaNyalla, sistem yang dirumuskan para pendiri bangsa itu adalah sistem paling sesuai dengan DNA rakyat Indonesia, yang bersifat monodualis, bukan individualis. Dengan begitu kita bisa bersatu padu, menyatukan tekad bersama dalam semangat sebagai patriot bangsa.
Seperti diberitakan, Presiden Prabowo saat menghadiri HUT ke-60 Partai Golkar, di Bogor, Jawa Barat, Kamis malam, menyatakan demokrasi yang ada di Indonesia saat ini harus diperbaiki. Ia pun meminta seluruh Ketua Umum Partai Politik yang datang di HUT Partai Golkar untuk menyepakati adanya perubahan sistem politik. (**)
|
AMPLANG, KULINER KHAS INHIL - PESONA WISATA KULINER
Kamis, 2 Maret 2023 | 21:37:48 |
---|
|
Wisata Edukasi di Perpustakaan Soeman HS
Senin, 7 November 2022 | 22:26:22 |
---|
|
Mal Pelayanan Publik Kota Pekanbaru
Senin, 7 November 2022 | 22:24:20 |
---|
☰ | ![]() |
×
|
---|
JAKARTA - Permintaan Presiden RI Prabowo Subianto kepada para Ketua Umum Partai Politik agar mengubah sistem pemilu di Indonesia yang dinilai terlalu mahal mendapat dukungan dari Senator asal Jawa Timur AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.
LaNyalla sendiri sudah menyampaikan pandangan itu secara resmi saat pidato kenegaraan dalam sidang bersama DPR dan DPD di Senayan, 16 Agustus 2023. Menurutnya, Indonesia harus kembali menjalankan sistem bernegara sesuai rumusan pendiri bangsa. MPR harus kembali menjadi lembaga tertinggi negara.
“Saya 100 persen mendukung apa yang disampaikan Presiden. Kita harus kembali menjalankan sistem bernegara sesuai rumusan pendiri bangsa. Adapun penyempurnaan terhadap sistem asli Indonesia, yang tertuang di UUD 1945 naskah 18 Agustus 1945, dapat dilakukan dengan addendum. Bukan mengganti sistem,” tukas Ketua DPD RI ke-5 itu, Jumat (13/12/2024).
Ditambahkan LaNyalla, Kementerian Keuangan secara resmi menyatakan bahwa APBN tahun 2024 tekor Rp.400 triliun lebih. Salah satunya, lanjut LaNyalla, pasti tergerus oleh biaya pemilu dan pilkada di tahun 2024 ini, selain untuk percepatan pembangunan IKN dan besarnya bansos karena kemiskinan.
Masih kata LaNyalla, sistem politik yang mahal akan melahirkan high-class economy, atau para bandar pembiaya politik, yang pada akhirnya akan mendikte kebijakan dan sistem politik suatu negara. Ini tentu tidak sehat, karena akan melahirkan ketidakadilan, karena Republik ini seperti dikuasai segelintir orang, dan itu merusak kohesi bangsa.
“Pak Prabowo sendiri dalam bukunya Indonesia Paradoks Indonesia dan Solusinya, mengatakan angka gini ratio 0,36 adalah ketimpangan kekayaan yang besar. Ketimpangan yang berbahaya. Ketidakadilan ekonomi ini jika dipantik dengan tepat dapat memicu konflik sosial, huru hara dan perang saudara yang berkepanjangan,” tandasnya mengutip buku tulisan Prabowo Subianto itu.
Jadi, sambung LaNyalla, sistem yang dirumuskan para pendiri bangsa itu adalah sistem paling sesuai dengan DNA rakyat Indonesia, yang bersifat monodualis, bukan individualis. Dengan begitu kita bisa bersatu padu, menyatukan tekad bersama dalam semangat sebagai patriot bangsa.
Seperti diberitakan, Presiden Prabowo saat menghadiri HUT ke-60 Partai Golkar, di Bogor, Jawa Barat, Kamis malam, menyatakan demokrasi yang ada di Indonesia saat ini harus diperbaiki. Ia pun meminta seluruh Ketua Umum Partai Politik yang datang di HUT Partai Golkar untuk menyepakati adanya perubahan sistem politik. (**)
|
Warga Kuansing Ditangkap Polisi usai Bakar Lahan...
Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:54:08
|
---|
|
Komitmen Pendanaan Jalan Teluk Meranti Mangkrak,...
Kamis, 17 Juli 2025 | 11:49:24
|
---|
|
Penanganan Kasus ''PLTU Siak Mangkrak'' di...
Senin, 14 Juli 2025 | 18:16:24
|
---|
|
Komitmen Jalan Bono Mandek, Empat Perusahaan...
Senin, 14 Juli 2025 | 17:03:36
|
---|
Kapolres Kampar Turun Tangan Padamkan Karhutla di Perbatasan Riau-Sumbar
Sabtu, 19 Juli 2025 | 21:08:32
|
|
---|
Kapolda Riau Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Atasi Karhutla di Rohil
Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:59:36
|
|
---|
Warga Kuansing Ditangkap Polisi usai Bakar Lahan untuk Jadi Kebun Sawit
Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:54:08
|
|
---|
Terpilih Aklamasi, Dheni Kurnia Kembali Pimpin Pengda JMSI Riau Periode 2025-2030
Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:50:44
|
|
---|
Puluhan Pelanggar Terjaring Operasi Patuh Lancang Kuning 2025 di Jalan Lintas Pekanbaru–Bangkinang
Jumat, 18 Juli 2025 | 22:29:47
|
|
---|
Kapolres Kampar Turun Tangan Padamkan Karhutla di Perbatasan Riau-Sumbar
Sabtu, 19 Juli 2025 | 21:08:32
|
|
---|
Kapolda Riau Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Atasi Karhutla di Rohil
Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:59:36
|
|
---|
Warga Kuansing Ditangkap Polisi usai Bakar Lahan untuk Jadi Kebun Sawit
Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:54:08
|
|
---|
Terpilih Aklamasi, Dheni Kurnia Kembali Pimpin Pengda JMSI Riau Periode 2025-2030
Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:50:44
|
|
---|
![]() |
Diduga Dianiaya Saat Urus Surat Tanah, Warga Pangkalan Kerinci Laporkan Oknum Security BPN ke Polisi
Senin, 14 Juli 2025 | 13:36:01
|
---|
![]() |
Bawa Nama Raffi-Nagita, Pengusaha Kecantikan Diduga Tipu Investor
Selasa, 15 Juli 2025 | 10:31:22
|
---|
![]() |
Komitmen Pendanaan Jalan Teluk Meranti Mangkrak, Pemuda dan Warga Segera Demo PT Arara Abadi
Kamis, 17 Juli 2025 | 11:49:24
|
---|
![]() |
Karyawan Notaris Cabut Laporan Polisi, BPN Pelalawan Tegaskan Pelayanan Tetap Profesional dan Prima
Rabu, 16 Juli 2025 | 16:57:48
|
---|
SMP Negeri Bernas Taja Peluncuran Buku ''Bernas Berpantun'', Disdik Apresiasi Inovasi Sekolah
Jumat, 18 Juli 2025 | 21:20:56
|
|
---|
JMSI Pelalawan Gelar Seminar Pers di Era Digital: Saatnya Pers Bicara Tentang Tanggung Jawab dan Ancaman Nyata
Jumat, 18 Juli 2025 | 21:06:36
|
|
---|
Silaturahmi JMSI Pelalawan dan CorpComms RAPP, Perkuat Sinergi Pers dengan Dunia Industri
Kamis, 17 Juli 2025 | 22:57:12
|
|
---|
DPD RI Sahkan Beberapa RUU dan Laporan Kinerja Alat Kelengkapan pada Sidang Paripurna Ke-15
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:26:08
|
|
---|
Peringatan HKN di Siak, Wabup Syamsurizal: ASN Kerja Orientasinya Pelayanan Kepada Masyarakat
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:22:54
|
|
---|
Wisata Edukasi di Perpustakaan Soeman HS |
Mal Pelayanan Publik Kota Pekanbaru |
---|---|
Investasi Kawasan Industri Tenayan Pekanbaru
| Protokol Isolasi Mandiri |
Bupati Rohil Apresiasi Kapal Buatan Polbeng, Dorong Kerja Sama untuk Dukung Armada Pesisir
Kamis, 17 Juli 2025 | 17:16:24
|
|
---|
Komitmen Pendanaan Jalan Teluk Meranti Mangkrak, Pemuda dan Warga Segera Demo PT Arara Abadi
Kamis, 17 Juli 2025 | 11:49:24
|
|
---|
JMSI Riau Gelar Musda dan Puncak HUT di Kuansing, Gubri Abdul Wahid Jadi Tamu Kehormatan
Kamis, 17 Juli 2025 | 11:06:56
|
|
---|
Rakor PDTE di Kantor Gubernur: Riau Perkuat Perlindungan Data Pribadi dan Ancaman Konten Negatif
Kamis, 17 Juli 2025 | 10:58:20
|
|
---|
Zoom Meeting Bersama Satgas PKH, Bupati H. Zurki SM Sampaikan Anak-anak di TNTN Tetap Bisa Sekolah
Kamis, 17 Juli 2025 | 08:38:13
|
|
---|