Tambang Rakyat Longsor di Sungai Abu Sumbar, 15 Orang Tewas dan 25 Masih Tertimbun
Editor: tun_akhyar | Reporter : antaranews
Jumat, 27 September 2024 | 20:56:54
Pekerja saat keluar dari lokasi tambang yang tertimbun longsor di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Foto: Antara)

JAKARTA -Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia dan 25 korban lainnya  masih tertimbun tanah longsor di area pertambangan rakyat di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (26/9/2024) kemarin.

Hingga Jumat (27/9/2024) petang proses pencarian terhadap korban tertimbun masih dilakukan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) yang menerjunkan dua regu tim SAR ke lokasi bencana, sekitar 100 km sebelah timur kota Padang tersebut.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso yang dikonfirmasi di Jakarta mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima tim pusat informasi Basarnas dua regu tim dari Kantor SAR Padang dan Unit Siaga SAR Solok Selatan diterjunkan, total 11 personel.

“Personel kami akan dirikan posko di Solok. Untuk menuju ke lokasi bencana diestimasi tiga jam perjalanan,” kata dia.

Menurut dia, tim SAR yang diterjunkan sudah menjalani pemeriksaan kondisi kesehatan. Mereka pun dilengkapi dengan peralatan optimal seperti beberapa unit kendaraan motor dan mobil rescue, peralatan medis, dan drone thermal.

Basarnas belum mengetahui secara rinci berapa jumlah keseluruhan korban dalam peristiwa tanah longsor yang terjadi di areal tambang rakyat tersebut.

Namun berdasarkan laporan sementara dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok, pada Jumat pukul 14.00 WIB korban sebanyak 40 orang, 25 di antaranya dilaporkan masih tertimbun atau terjebak longsor dan 15 orang meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Irwan Efendi di Solok, Jumat, mengatakan, dari 15 korban yang meninggal, sebanyak 11 orang sudah dievakuasi dan empat orang masih di lokasi, serta tiga orang lainnya luka-luka. "Sebanyak 25 orang masih tertimbun," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh tim yang sudah berada di lokasi mengungkapkan bahwa lokasi longsor tersebut sangat sulit ditempuh, bahkan waktu tempuh mencapai 4 jam perjalanan menuju ke sana. "Akses jalannya juga sangat sulit ditempuh," ujar dia.

Laporan dari lapangan, menurut dia, masih belum ada info yang pasti atau butuh waktu 4 jam lagi. Dengan demikian, belum bisa dipastikan datanya.

Ia mengungkapkan bahwa kejadian longsor tersebut terjadi Kamis sore kemarin. Namun, ada kesulitan mengumpulkan data pasti karena akses ke sana tidak gampang.

Informasi yang berhasil dihimpun, lokasi kejadian merupakan kawasan pertambangan. Akan tetapi, belum diketahui secara pasti apakah tambang emas atau lainnya. (**)

Zona
hukum
Bisnis
Wisata Edukasi di Perpustakaan Soeman HS

Senin, 7 November 2022 | 22:26:22
Mal Pelayanan Publik Kota Pekanbaru

Senin, 7 November 2022 | 22:24:20
nasional
internasional
profil
otomotif
Artikel Pilihan
REDAKSI77.CO |Tambang Rakyat Longsor di Sungai Abu Sumbar, 15 Orang Tewas dan 25 Masih Tertimbun
×
Home /nasional
Tambang Rakyat Longsor di Sungai Abu Sumbar, 15 Orang Tewas dan 25 Masih Tertimbun
Editor : tun_akhyar | Penulis: antaranews
Jumat, 27 September 2024 | 20:56:54
Pekerja saat keluar dari lokasi tambang yang tertimbun longsor di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat. (Foto: Antara)

JAKARTA -Sebanyak 15 orang dilaporkan meninggal dunia dan 25 korban lainnya  masih tertimbun tanah longsor di area pertambangan rakyat di Nagari Sungai Abu, Kecamatan Hiliran Gumanti, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Kamis (26/9/2024) kemarin.

Hingga Jumat (27/9/2024) petang proses pencarian terhadap korban tertimbun masih dilakukan Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) yang menerjunkan dua regu tim SAR ke lokasi bencana, sekitar 100 km sebelah timur kota Padang tersebut.

Direktur Operasi dan Latihan Basarnas Edy Prakoso yang dikonfirmasi di Jakarta mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima tim pusat informasi Basarnas dua regu tim dari Kantor SAR Padang dan Unit Siaga SAR Solok Selatan diterjunkan, total 11 personel.

“Personel kami akan dirikan posko di Solok. Untuk menuju ke lokasi bencana diestimasi tiga jam perjalanan,” kata dia.

Menurut dia, tim SAR yang diterjunkan sudah menjalani pemeriksaan kondisi kesehatan. Mereka pun dilengkapi dengan peralatan optimal seperti beberapa unit kendaraan motor dan mobil rescue, peralatan medis, dan drone thermal.

Basarnas belum mengetahui secara rinci berapa jumlah keseluruhan korban dalam peristiwa tanah longsor yang terjadi di areal tambang rakyat tersebut.

Namun berdasarkan laporan sementara dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok, pada Jumat pukul 14.00 WIB korban sebanyak 40 orang, 25 di antaranya dilaporkan masih tertimbun atau terjebak longsor dan 15 orang meninggal dunia.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Solok Irwan Efendi di Solok, Jumat, mengatakan, dari 15 korban yang meninggal, sebanyak 11 orang sudah dievakuasi dan empat orang masih di lokasi, serta tiga orang lainnya luka-luka. "Sebanyak 25 orang masih tertimbun," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh tim yang sudah berada di lokasi mengungkapkan bahwa lokasi longsor tersebut sangat sulit ditempuh, bahkan waktu tempuh mencapai 4 jam perjalanan menuju ke sana. "Akses jalannya juga sangat sulit ditempuh," ujar dia.

Laporan dari lapangan, menurut dia, masih belum ada info yang pasti atau butuh waktu 4 jam lagi. Dengan demikian, belum bisa dipastikan datanya.

Ia mengungkapkan bahwa kejadian longsor tersebut terjadi Kamis sore kemarin. Namun, ada kesulitan mengumpulkan data pasti karena akses ke sana tidak gampang.

Informasi yang berhasil dihimpun, lokasi kejadian merupakan kawasan pertambangan. Akan tetapi, belum diketahui secara pasti apakah tambang emas atau lainnya. (**)

Pilihan Editor
Bus Aero Tabrak Truk Tronton di Jalan Tol...

Kamis, 3 Oktober 2024 | 21:50:29
Artikel Populer
Wisata Edukasi di Perpustakaan Soeman HS
Mal Pelayanan Publik Kota Pekanbaru
Investasi Kawasan Industri Tenayan Pekanbaru
Protokol Isolasi Mandiri