|
Atlet Ponpes Khairul Ummah Inhu Ikut PON XXI Aceh-Sumut, Dodi: Semoga Ainun Pulang Bawa Medali Emas
Rabu, 11 September 2024 | 18:31:53 |
---|
|
Kesbangpol Kuansing Bawa Rombongan Paskibraka Kunjungi Batam Tambah Wawasan Kebangsaan
Minggu, 8 September 2024 | 15:41:23 |
---|
|
Didukung Langsung Ketua DPD RI, Petinju dan Senator Daud Yordan Sukses Pertahankan Gelar Dunia IBA
Minggu, 8 September 2024 | 16:39:26 |
---|
|
Media Expo SPS Riau Dimulai, Diskusi Masa Depan Suratkabar Berlangsung Seru
Sabtu, 14 September 2024 | 19:49:31 |
---|
|
35 Anggota DPRD Kuantan Singingi Periode 2024-2029 Dilantik, Juprizal Ketua Sementara
Senin, 9 September 2024 | 21:09:38 |
---|
|
PWI Riau Terima Calon Anggota Baru, Dheni Kurnia: Insha Allah Digelar 20 Oktober
Sabtu, 28 September 2024 | 14:19:50 |
---|
KAMPAR — Desa Mukti Sari, Tapung, Kampar, kini menjadi contoh sukses dalam memanfaatkan limbah biogas untuk meningkatkan ekonomi warga. Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Ketua Kelompok Tani Bhina Mukti Sari, Sudarman, yang mampu menghemat biaya pengeluaran rumah tangganya berkat pemanfaatan biogas dan bioslurry dari kotoran sapi.
Sudarman dan keluarganya sangat bergantung pada ternak sapi, kini tidak hanya mendapat manfaat dari biogas untuk kebutuhan memasak dan penerangan, tetapi juga dari produk sampingan biogas, seperti bioslurry yang digunakan sebagai pupuk organik cair (POC) dan padat (POP).
Sebelum menggunakan biogas, Sudarman harus membeli empat tabung gas elpiji 3 kilogram (gas melon) setiap bulan dengan biaya sekitar Rp100 ribu. Setelah beralih ke biogas, pengeluarannya untuk gas turun drastis.
"Sekarang saya hanya perlu satu tabung gas melon, itu pun hanya untuk cadangan. Biogas juga digunakan untuk penerangan di teras rumah dan kompor tetangga," ungkap Sudarman. Penghematannya mencapai Rp80 ribu setiap bulan.
Tak hanya itu, limbah padat dari biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi juga dimanfaatkan Sudarman sebagai pakan ikan, ayam, dan bebek. Di kolam lelenya, penggunaan limbah padat ini berhasil menghemat pembelian pakan hingga dua karung, yang biasanya menghabiskan biaya sekitar Rp700 ribu sampai Rp800 ribu.
Sudarman juga menggunakan pupuk organik dari limbah biogas untuk kebun sawitnya. Sebelum ini, ia harus mengeluarkan Rp6,8 juta setiap bulan untuk membeli pupuk kimia.
Namun, dengan menggunakan pupuk organik dari bio-slurry, biaya yang dikeluarkan menurun drastis hingga Rp6,1 juta per bulan.
"Panen sawit sekarang lebih baik, dengan hasil sekitar satu ton per kapling, kadang bisa lebih," jelasnya.
Pemanfaatan bioslurry tidak hanya dirasakan Sudarman, tetapi juga warga lain seperti Muliardi atau yang akrab disapa Mbah Suhada.
Pria 78 tahun ini juga merasakan manfaat besar dari penggunaan pupuk organik untuk sawah dan kebun sawitnya.
"Sebelumnya, daun sawit sering menguning. Sekarang lebih hijau dan rimbun setelah menggunakan pupuk organik," kata Suhada. Hasil panen sawitnya juga meningkat, dari 700 kilogram menjadi stabil di 1 ton.
Bioslurry sendiri memiliki potensi ekonomi yang besar. Saat ini, produksi POC dan POP dalam skala besar sedang dijajaki oleh Kelompok Biotama Agung Lestari, turunan dari Kelompok Tani Bhina Mukti Sari.
Produksi POC telah mencapai 1.000 liter per bulan dan POP mencapai 4 ton per produksi. Produk ini sudah mulai dipasarkan, meski masih terkendala dalam peralatan produksi.
Program Desa Energi Berdikari (DEB) berbasis biogas ini telah membawa perubahan besar di Desa Mukti Sari. Tidak hanya memanfaatkan kotoran sapi, kini bahan baku biogas diperluas dengan limbah pasar, limbah tahu, serta kotoran kambing dan limbah dari pondok pesantren.
“Dengan terus berkembangnya program ini, potensi ekonomi dari bio-slurry diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan lebih banyak warga desa,” kata Sudarman. (**)
|
AMPLANG, KULINER KHAS INHIL - PESONA WISATA KULINER
Kamis, 2 Maret 2023 | 21:37:48 |
---|
|
Wisata Edukasi di Perpustakaan Soeman HS
Senin, 7 November 2022 | 22:26:22 |
---|
|
Mal Pelayanan Publik Kota Pekanbaru
Senin, 7 November 2022 | 22:24:20 |
---|
☰ |
×
|
---|
KAMPAR — Desa Mukti Sari, Tapung, Kampar, kini menjadi contoh sukses dalam memanfaatkan limbah biogas untuk meningkatkan ekonomi warga. Salah satu yang merasakan manfaatnya adalah Ketua Kelompok Tani Bhina Mukti Sari, Sudarman, yang mampu menghemat biaya pengeluaran rumah tangganya berkat pemanfaatan biogas dan bioslurry dari kotoran sapi.
Sudarman dan keluarganya sangat bergantung pada ternak sapi, kini tidak hanya mendapat manfaat dari biogas untuk kebutuhan memasak dan penerangan, tetapi juga dari produk sampingan biogas, seperti bioslurry yang digunakan sebagai pupuk organik cair (POC) dan padat (POP).
Sebelum menggunakan biogas, Sudarman harus membeli empat tabung gas elpiji 3 kilogram (gas melon) setiap bulan dengan biaya sekitar Rp100 ribu. Setelah beralih ke biogas, pengeluarannya untuk gas turun drastis.
"Sekarang saya hanya perlu satu tabung gas melon, itu pun hanya untuk cadangan. Biogas juga digunakan untuk penerangan di teras rumah dan kompor tetangga," ungkap Sudarman. Penghematannya mencapai Rp80 ribu setiap bulan.
Tak hanya itu, limbah padat dari biogas yang dihasilkan dari kotoran sapi juga dimanfaatkan Sudarman sebagai pakan ikan, ayam, dan bebek. Di kolam lelenya, penggunaan limbah padat ini berhasil menghemat pembelian pakan hingga dua karung, yang biasanya menghabiskan biaya sekitar Rp700 ribu sampai Rp800 ribu.
Sudarman juga menggunakan pupuk organik dari limbah biogas untuk kebun sawitnya. Sebelum ini, ia harus mengeluarkan Rp6,8 juta setiap bulan untuk membeli pupuk kimia.
Namun, dengan menggunakan pupuk organik dari bio-slurry, biaya yang dikeluarkan menurun drastis hingga Rp6,1 juta per bulan.
"Panen sawit sekarang lebih baik, dengan hasil sekitar satu ton per kapling, kadang bisa lebih," jelasnya.
Pemanfaatan bioslurry tidak hanya dirasakan Sudarman, tetapi juga warga lain seperti Muliardi atau yang akrab disapa Mbah Suhada.
Pria 78 tahun ini juga merasakan manfaat besar dari penggunaan pupuk organik untuk sawah dan kebun sawitnya.
"Sebelumnya, daun sawit sering menguning. Sekarang lebih hijau dan rimbun setelah menggunakan pupuk organik," kata Suhada. Hasil panen sawitnya juga meningkat, dari 700 kilogram menjadi stabil di 1 ton.
Bioslurry sendiri memiliki potensi ekonomi yang besar. Saat ini, produksi POC dan POP dalam skala besar sedang dijajaki oleh Kelompok Biotama Agung Lestari, turunan dari Kelompok Tani Bhina Mukti Sari.
Produksi POC telah mencapai 1.000 liter per bulan dan POP mencapai 4 ton per produksi. Produk ini sudah mulai dipasarkan, meski masih terkendala dalam peralatan produksi.
Program Desa Energi Berdikari (DEB) berbasis biogas ini telah membawa perubahan besar di Desa Mukti Sari. Tidak hanya memanfaatkan kotoran sapi, kini bahan baku biogas diperluas dengan limbah pasar, limbah tahu, serta kotoran kambing dan limbah dari pondok pesantren.
“Dengan terus berkembangnya program ini, potensi ekonomi dari bio-slurry diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan lebih banyak warga desa,” kata Sudarman. (**)
|
Hadiri Peringatan HUT TNI ke-79, Ketua DPD RI...
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:33:36
|
---|
|
Polda Riau Ungkap Persetubuhan Anak di Bawah Umur...
Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:01:28
|
---|
|
Peringatkan Masyarakat, BNN: Ada Modus Kerja di...
Jumat, 4 Oktober 2024 | 14:16:52
|
---|
|
Bus Aero Tabrak Truk Tronton di Jalan Tol...
Kamis, 3 Oktober 2024 | 21:50:29
|
---|
Hadiri Peringatan HUT TNI ke-79, Ketua DPD RI Sultan Najamuddin Bangga Melihat Kemajuan Alutsista TNI
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:33:36
|
|
---|
Sempat Kabur dengan Loncat ke Sungai, Tahanan Narkoba di Rohul Kembali Diamankan
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:26:45
|
|
---|
Usai Upacara HUT TNI ke-79, Plt. Bupati Bersama Forkopimda Rohil Tinjau Banjir di Bagan Siapiapi
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:15:57
|
|
---|
Polda Riau Ungkap Persetubuhan Anak di Bawah Umur Serta LGBT, Tersangka Positif HIV/AIDS
Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:01:28
|
|
---|
Kepala Dinas Kebudayaan Riau Raja Yoserizal Zen Wafat, Pj Gubri Sampaikan Belasungkawa
Jumat, 4 Oktober 2024 | 15:52:56
|
|
---|
Hadiri Peringatan HUT TNI ke-79, Ketua DPD RI Sultan Najamuddin Bangga Melihat Kemajuan Alutsista TNI
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:33:36
|
|
---|
Sempat Kabur dengan Loncat ke Sungai, Tahanan Narkoba di Rohul Kembali Diamankan
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:26:45
|
|
---|
Usai Upacara HUT TNI ke-79, Plt. Bupati Bersama Forkopimda Rohil Tinjau Banjir di Bagan Siapiapi
Sabtu, 5 Oktober 2024 | 16:15:57
|
|
---|
Polda Riau Ungkap Persetubuhan Anak di Bawah Umur Serta LGBT, Tersangka Positif HIV/AIDS
Jumat, 4 Oktober 2024 | 16:01:28
|
|
---|
Keluarga Korban Desak Polisi Ungkap Dalang Pembunuhan di Rupat Utara
Selasa, 1 Oktober 2024 | 16:37:25
|
---|
PWI Pusat Kecam Pengurungan Ketum dan Bendahara Umum: Kasus Pidana Serius!
Selasa, 1 Oktober 2024 | 20:14:32
|
---|
Niky Juniesmero Dilantik sebagai Kasi Pidsus Kejari Pekanbaru, Ditugasi Selesaikan Sejumlah Kasus Korupsi
Selasa, 1 Oktober 2024 | 13:08:17
|
---|
Sultan B Najamudin Resmi Terpilih Jadi Ketua DPD RI Periode 2024-2029
Rabu, 2 Oktober 2024 | 07:52:08
|
---|
Peringatkan Masyarakat, BNN: Ada Modus Kerja di Luar Negeri Jadi Sindikat Narkoba
Jumat, 4 Oktober 2024 | 14:16:52
|
|
---|
Bus Aero Tabrak Truk Tronton di Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, 13 Penumpang Terluka
Kamis, 3 Oktober 2024 | 21:50:29
|
|
---|
Sekretaris Desa Air Kulim Ditahan Atas Dugaan Pungli Pengurusan Surat Tanah
Kamis, 3 Oktober 2024 | 21:25:35
|
|
---|
Disambangi Provinsi, JMSI Kampar Berkomitmen Urus Barcode Seluruh Media Akhir Tahun Ini
Kamis, 3 Oktober 2024 | 20:57:55
|
|
---|
Cooling System Ditlantas Polda Riau Himbau Wajib Pajak Tertib Lalulintas dan Bijak Bermedsos
Kamis, 3 Oktober 2024 | 20:53:08
|
|
---|
Wisata Edukasi di Perpustakaan Soeman HS |
Mal Pelayanan Publik Kota Pekanbaru |
---|---|
Investasi Kawasan Industri Tenayan Pekanbaru
| Protokol Isolasi Mandiri |
Ketua Umum PWI Pusat Hendry Ch Bangun Terima Penghargaan dari Kemenpora
Rabu, 2 Oktober 2024 | 16:27:02
|
|
---|
Resmikan Musholla di Bagan Batu, Plt Bupati Sulaiman: Masa Jabatan Saya Berakhir 10 Februari 2025
Rabu, 2 Oktober 2024 | 14:17:11
|
|
---|
Sultan B Najamudin Resmi Terpilih Jadi Ketua DPD RI Periode 2024-2029
Rabu, 2 Oktober 2024 | 07:52:08
|
|
---|
PWI Pusat Kecam Pengurungan Ketum dan Bendahara Umum: Kasus Pidana Serius!
Selasa, 1 Oktober 2024 | 20:14:32
|
|
---|
Keluarga Korban Desak Polisi Ungkap Dalang Pembunuhan di Rupat Utara
Selasa, 1 Oktober 2024 | 16:37:25
|
|
---|